Sabtu, 11 September 2010

Dunia Makhluk Halus

Pada kenyataannya banyak orang yang tertarik menelaah pada dunia mahkluk halus, barang kali mereka mendengar beberapa cerita atau membaca tulisan atau dari buku-buku.

Bagi orang yang telah mencapai ilmu sejati dalam kejawen atau mungkin yang sudah menguasai metafisika, dunia mahkluk halus itu biasa adanya, bukannya omong kosong. Dibawah ini digambarkan informasi dari dunia-dunia mereka versi kejawen,dimana ( lebih dari satu dunia ) paling tidak yang terjadi ditanah Jawa.

Banyak ahli kejawen mempunyai pendapat yang sama bahwasanya di dalam dunia yang satu dan sama ini, sebenarnya dihuni oleh tujuh macam alam kehidupan, termasuk alam yang dihuni oleh manusia.

Di dunia ini memiliki tujuh saluran kehidupan yang ditempati oleh bermacam-macam mahkluk. Mahkluk-mahkluk dari tujuh alam tersebut, pada prinsipnya mereka mengurusi alamnya masing-masing, aktivitas mereka tidak bercampur setiap alam mempunyai urusannya masing-masing. Dari tujuh alam itu hanyalah alamnya manusia yang mempunyai matahari dan penduduknya yang terdiri dari manusia, binatang dan lain-lain mempunyai badan jasmani.

Penduduk dari 6 alam yang lain mereka mempunyai badan dari cahaya (badan Cahya) atau yang secara populer dikenal sebagai mahkluk halus – wong alus – mahkluk yang tidak kelihatan.

Di 6 alam itu tidak ada hari yang terang berderang karena tidak ada matahari. Keadaannya seperti suasana malam yang cerah dibawah sinar bulan dan bintang-bintang yang terang, maka itu tidak ada sinar yang menyilaukan seperti sinar matahari atau bagaskoro (Jawa halus)

Konon Ada 2 macam mahkluk halus :

  1. Mahkluk halus asli yang memang dilahirkan – diciptakan sebagai mahkluk halus.
  2. Mahkluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal. Seperti juga manusia ada yang baik dan jahat, ada yang pintar dan bodoh.

Mahkluk-mahkluk halus yang asli mereka tinggal di dunianya masing-masing, mereka mempunyai masyarakat maka itu ada mahkluk halus yang mempunyai kedudukan tinggi seperti Raja-raja, Ratu-ratu, Menteri-menteri dll, sebaliknya ada yang berpangkat rendah seperti prajurit, pegawai, pekerja dll.
Inilah kenyataannya yang bukan hanya merupakan ilusi atau bayangan semata, alam lain itu antara lain :

1. Merkayangan

Kehidupan di saluran ini hampir sama seperti kehidupan di dunia manusia, kecuali tidak adanya sinar terang seperti matahari.
Dalam dunia merkayangan mereka merokok, rokok yang sama seperti dunia manusia, membayar dengan uang yang sama, memakai macam pakaian yang sama, ada banyak mobil yang jenisnya sama di jalan-jalan, ada banyak pabrik-pabrik persis seperti di dunia manusia. Yang mengherankan adalah, mereka itu memiliki tehnologi yang lebih canggih dari manusia, kota-kotanya lebih modern ada pencakar langt, pesawat-pesawat terbang yang ultra modern dll.

Ada juga hal-hal yang mistis di dunia Merkayangan ini, kadang-kadang bila perlu ada juga manusia yang diundang oleh mereka antara lain untuk: melaksanakan pertunjukkan wayang kulit, menghadiri upacara perkimpoian, bekerja di batik, rokok dan manusia-manusia yang telah melakukan pekerjaan di dunia tersebut, mereka itu dibayar dengan uang yang syah dan berlaku seperti mata uang di dunia ini.

2. Jin-Siluman
Mahkluk halus ini konon suka tinggal didaerah yang ber air seperti di danau-danau, laut, samudera dll, masyarakat siluman diatur seperti masyarakat jaman kuno. Mereka mempunyai Raja, Ratu, Golongan Aristokrat, Pegawai-pegawai Kerajaan, pembantu-pembantu, budak-budak dll. Mereka bisa tinggal di Keraton-keraton, rumah-rumah bangsawan, rumah-rumah yang bergaya kuno dll.
Kalau orang pergi berkunjung ke Solo-Yogyakarta atau jawa Tengah, orang akan mendengar cerita tentang beberapa siluman antara lain: Kanjeng Ratu Kidul – Ratu Laut Selatan, Ratu legendaris, berkuasa dan amat cantik, yang tinggal di istananya di Laut Selatan, dengan pintu gerbangnya Parangkusumo. Parangkusumo ini terkenal sebagai tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul, dalam pertemuan itu, Kanjeng Ratu Kidul berjanji untuk melindungi semua raja dan kerajaan Mataram.

Beliau mempunyai seorang patih wanita yang setia dan sakti yaitu Nyai Roro Kidul, kerajaan laut selatan ini terhampar di Pantai Selatan Pulau Jawa, di beberapa tempat kerajaan ini mempunyai Adipati. Seperti layaknya disebuah negeri kuno di kerajaan laut selatan ini juga ada berbagai upacara, ritual dll dan mereka juga mempunyai angkatan perang yang kuat. Sarpo Bongso-Penguasa Rawa Pening.

Sebuah danau besar yang terletak di dekat kota Ambarawa antara Magelang dan Semarang. Sarpo Bongso ini siluman asli, yang telah tinggal di telaga itu untuk waktu yang lama bersama dengan penduduk golongan siluman. Sedangkan kanjeng Ratu Kidul bukanlah asli siluman, beberapa abad yang lalu beliau adalah seorang Gusti dikerajaan di Jawa, tetapi patihnya Nyai Roro Kidul adalah siluman asli sejak beberapa ribu tahun yang lalu.

3. Kajiman
Mereka hidup dirumah-rumah kuno di dalam masyarakat yang bergaya aristokrat, hampir sama dengan bangsa siluman tetapi mereka itu tinggal di daerah-daerah pegunungan dan tempat-tempat yang berhawa panas. Orang biasanya menyebut merak Jim.

4. Demit

Bangsa ini bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang hijau dan lebih sejuk hawanya, rumah-rumah mereka bentuknya sederhana terbuat dari kayu dan bambu, mereka itu seperti manusia hanya bentuk badannya lebih kecil.

Disamping masyarakat yang sudah teratur seperti Merkayangan, Siluman, Kajiman, dan Demit masih ada lagi dua menjelaskannya lebih detail, secara singkat kedua masyarakat itu adalah untuk mereka yang jujur, suci dan bijak. Mahkluk halus yang tidak sempurna.
Disamping tujuh macam alam permanen tersebut, ada sebuah saluran yang terjepit, dimana roh-roh dari manusia-manusia yang jahat menderita karena kesalahan yang telah mereka perbuat pada masa lalu, ketika mereka hidup sebagai manusia.
Manusia yang salah itu pasti menerima hukumaan untuk kesalahan yang dilakukannya, hukuman itu bisa dijalani pada waktu dia masih hidup di dunia atau lebih jelek pada waktu sesudah kehidupan (afterlife) diterima oleh orang-orang yang sudah melakukan: fitnah, tidak jujur, prewangan (orang yang menyediakan raganya untuk dijadikan medium oleh mahkluk halus), blackmagic, guna-guna yang membuat orang lain menderita, sakit atau mati dll, pengasihan supaya dikasihi oleh orang lain dengan cara-cara yang tidak wajar, membunuh orang, dll perbuatan yang nista.

Memuja berhala untuk menjadi kaya (pesugihan) yang dimaksud dengan berhala dalam kejawen bukanlah patung-patung batu, tetapi adalah sembilan macam mahkluk halus yang katanya, “suka menolong” manusia supaya menjadi kaya dengan kekayaan meterial yang berlimpah.
Pemujaan terhadap kesembilan mahkluk jahat itu merupakan kesalahan fatal, mereka itu bila dilihat dengan mata biasa kelihatan seperti:

  1. Jaran Penoreh – kuda yang kepalanya menoleh kebelakang
  2. Srengara Nyarap – anjing menggigit
  3. Bulus Jimbung – bulus yang besar
  4. Kandang Bubrah – kandang yang rusak
  5. Umbel Molor – ingus yang menetes
  6. Kutuk Lamur – sebangsa ikan, penglihatannya tidak terang
  7. Gemak Melung – gemak, semacam burung yang berkicau
  8. Codot Ngising – kelelawar berak
  9. Bajul Putih – buaya putih.

Bagi mereka yang telah melakukan kesalahan dengan jalan memuja atau menggunakan “jasa-jasa baik“ berhala diatas, mereka tentu akan mendapat hukuman sesudah “kematiannya“ badan dan jiwa mereka mendapat hukuman persyaratan sangkan paraning dumadi (datang dari suci, di dunia ini hidup suci dan kembali lagi ke suci).

Berbagai macam hukuman sesudah kehidupan
Ini merupakan hukuman yang teramat berat, tidak ada penderitaan yang seberat ini, maka itu setiap orang harus berusaha untuk menghindarinya.

Bagaimana caranya? mudah saja: bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan melakukan perbuatan yang baik dan benar, berkelakuan baik, jujur, suka menolong, jangan menipu, jangan mencuri, jangan membunuh, jangan menyiksa, jangan melakukan hal-hal yang jelek dan nista.

Ada pepatah Jawa yang bunyinya “Urip iku mung mampir ngombe“ artinya hidup didunia ini hanyalah untuk mampir minum, itu artinya orang hidup didunia ini hanya dalam waktu singkat maka itu berbuatlah yang pantas/”bener”

LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN "SHORT" PD PONSEL BB5

Untuk ponsel BB5 semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan Processor RAPGSM v1.1 (bukan RAP3G).

RAPGSM v1.1 ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan rangkaian kombinasi Field Effect Transistor Vdd (Drain) sbg teg. Positifnya dan Vss (source) sbg negatif.

Pada RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:

Tegangan Microprocessor VCore=1,4V

Tegangan Data Signal Processor VIO=1,8V

Pada RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore 1,4V(drain) dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke Ground.

Serta 11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.

Nah dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb, sering mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu kemungkinan terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.

Namun bila mau melakukan pengukuran lebih teliti, short atau tidaknya pada RAPGSM ini sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan heat feeling (meraba yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg sesuai, langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator RETU & TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).

Mengapa? Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat Protection Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg short sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada Regulator yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi salah deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.

Adapun cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:

(cara Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg dicurigai, lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)

1. Eliminasi TAHVO

Cabut L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah kondisi msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.Jika panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).

Cabut L2301 & L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus, Rangkain Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya, pertanda tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari TAHVO

2. Eliminasi PA

Cabut Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada PA.

3. Eliminasi IC RF (AHNE)

Cabut L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah bukan pada AHNE, pasang kembali L7502.

4. Eliminasi Bluetooth IC

Cabut L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT bermasalah.

5. Eliminasi Camera IC & Regulator

Cabut L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC (D3300),Jika arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di Regulator Camera (N3300 )Camera IC sering pula bermasalah short.

Untuk Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi dengan mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd Power Supply (PS), atau meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda RAPGSM bermasalah. Jika RETU msh panas /PS arusnya masih tinggi, pertanda masalah bukan dari RAPGSM.

Sedangkan short pada RAPGSM ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short, bisa pula dari modul RAPGSM itu sendiri.

Jika kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball) Namun jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM sdh rusak.

Sedangkan Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:

1. Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)

2. Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)

3. Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan calling)

Kondisi 1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg langsung mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC, BT IC, dsb..

Kondisi 2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa & Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari Regulator(RETU,TAHVO,Camera Regulator,LED Regulator, dll)

Postingan dari : http://aec-edutech.blogspot.com/ 

PERMASALAHAN SINYAL PADA PONSEL

Pada merek dan type Ponsel apapun, sirkuitnya pasti terdapat dua blok, yaitu:

  • Module Baseband dan
  • Module RF

Apabila salah satunya terdapat masalah, maka Ponsel tidak dapat lagi digunakan sebagai alat komunikasi wireless. Module Baseband mempunyai peranan sangat penting sebagai pusat kontrol dan pengolahan data, sementara Modul RF mempunyai tugas sebagai Transceiver data informasi dengan cara merubah dari Frekuensi rendah menjadi frekuensi tinggi. Dapat disimpulkan, Baseband yang mengontrol sedangkan Module RF sebagai pelaksananya, agar data informasi dapat dikirim (Transmit) dan diterima (Receive).

Apabila kita lihat dari rangkaian ponsel secara keseluruhan, hampir 70% komponennya dapat berpotensi mengakibatkan ponsel tidak ada signal. Disinilah tantangannya menjadi teknisi Ponsel, dimana kita harus dapat melokalisir permasalahan secara efektif dan tepat, tanpa harus mencoba satu persatu untuk mengganti komponennya secara Trial & Error, walaupun banyak kendala karena keterbatasan alat ukurnya.

Pada dasarnya, permasalahan signal ada 2 macam permasalahan:

1. RX, Kerusakan yang diakibatkan karena sistem Receiver tidak bekerja dengan baik

2. TX, kerusakan yang diakibatkan karena sistem Tranmitter tidak bekerja dengan baik

Bagaimana cara membedakan kerusakannya?

Cara membedakan permasalahannya sangat mudah, kita cukup melakukan pencarian jaringan secara manual. Akan ada dua kemungkinan yang terjadi:

A. Semua jaringan operator dapat ditemukan akan tetapi tidak dapat mengakses jaringan. Permasalahan ini disebabkan karena permaslahan TX (Transmitter).

B. Tidak ada satupun jaringan operator yang ditemukan. Permasalahan ini disebabkan karena permasalahan RX (Receiver)

Sirkuit apa saja yang mendukung kinerja Receiver?

1. Antenna Switch

2. Mixer / Demodulator (RX IQ)

3. RX PLL (Phase Lock Loop)

- Frequency Synthesizer VCO (Voltage Controlled Oscilator)

- Loop Filter

- AFC (Automatic Frequency Control)

1. RFBus / RF Control

2. RF Supply Regulator

3. Antenna Switch

4. TX Power Amplyfier (PA)

5. Power Detector Bias

6. Mixer / Modulator (TX IQ)

7. TX PLL (Phase Lock Loop)

Sirkuit apa saja yang mendukung kinerja Transmitter?

- Frequency Synthesizer VCO (Voltage Controlled Oscilator)

- Loop Filter

- AFC (Automatic Frequency Control)

1. RFBus / RF Control

2. TXC (Transmitter Control)

3. RF Supply Regulator

Bagaimana kita dapat mengedentifikasi permasalahan signal?

Untuk mengetahui bekerja atau tidaknya semua sirkuit-sirkuit diatas, kita dapat menggunakan dua cara, diantaranya:

1. Menggunakan fasilitas Selftest,

2. Menggunakan Osciloscope

Kapan kita akan menggunakan Selftest?

Karena menggunakan Selftest tidak sesulit menggunakan Osciloscope, maka sebaiknya pertama kali Anda akan melokalisir kerusakan signal gunakanlah fasilitas Selftest pada Flasher Box. Tanpa Ponsel perlu dibongkar, bahkan hanya hitungan detik saja letak permasalahannya dapat terditeksi secara akurat. Hasil analisis selftest ini tidak dapat menentukan kerusakan secara spesifik, akan tetapi hanya dapat menentukan blok / sirkuit mana yang bermasalahnya. Maka untuk menentukan komponen mana yang harus diganti, kita perlu mengukur kembali menggunakan Osciloscope, itupun bila Anda sudah menguasai dan memahami bentuk gelombangnya.Lanjutkan pengukuran menggunakan Osciloscope!!

Tentunya Anda akan menggunakan Osciloscope ini setelah permasalahan terlokalisir oleh Selftest, agar waktu pengukurannya lebih efektif dan efesien, tanpa harus mengukur satu persatu disetiap sirkuitnya. Osciloscope akan menampilkan bentuk gelombangnya, melalui tampilan inilah kita dapat menentukan kerusakannya.

Disinilah sulitnya dalam memahami Osciloscope, karena kita perlu tahu dulu bentuk gelombang yang normal seperti apa, lalu bandingkan dengan hasil pengukuran pada ponsel yang bermasalah. Setelah kita mengetahui perbedaannya, maka ini dapat dipastikan sirkuitnya bermasalah. Untuk menentukan kerusakannya dapat kita lanjutkan kepada pengukuran syarat-syarat kerja sirkuit yang bermasalahnya, sampai akhirnya komponen yang rusak dapat teridentifikasi.

Bisakah kita dapat menyelesaikan permasalahan signal tanpa Osciloscope?

Bisa… walaupun diperlukan pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Akan tetapi apabila Anda masih dalam tahap belajar dan tidak mempunyai Osciloscope, jangan berkecil hati! Cukup menggunakan Selftest, Anda sudah dapat melokalisir permasalahannya, selanjutnya Anda harus mencoba untuk mengganti komponennya walaupun secara Trial & Error. Akan tetapi tentunya komponen yang akan Anda ganti tidak akan ngawur ke blok atau sirkuit yang tidak bermasalah, karena Anda sebelumnya sudah melokalisir permasalahnnya melalui Selftest.

http://aec-edutech.blogspot.com/

Konsumsi Power dan Mode Operasi Nokia BB5 Single Engine (RAPGSM)

Konsumsi Power dan Mode Operasi

Ponsel mempunyai status (Mode) yang berbeda: Power Off Mode, Sleep Mode & Active Mode.

Power Off Mode, dalam status ini Ponsel dalam keadaan tidak aktif (mati), Power (VBAT / Tegangan Battery) diberikan ke RETU, TAHVO, PA, HWA Camera, Bluetooth, AHNE. Konsumsi arus yang digunakan adalah hingga 200uAmper.

Sleep Mode, status ini, Ponsel dalam keadaan hidup akan tetapi sedang tidak dioperasikan. Ponsel akan masuk kepada Sleep Mode apabila setelah 5-10 detik sudah tidak digunakan atau dioperasikan. Ponsel akan keluar dari Sleep Mode dan masuk kepada konsisi Aktif Mode apabila terdapat beberapa instrupsi, seperti: koneksi Charger, Key press (Keypad), koneksi headset, tlp/sms masuk, dll.

Dalam Sleep Mode, MCU dan DSP yang terdapat pada RAP adalah dalam Stand by Mode. Sleep dikontrol oleh RAP. Ketika SLEEPX mengeluarkan signal rendah yang kemudian terditeksi oleh RETU dan TAHVO, maka Ponsel akan masuk kepada kondisi sleep mode. Dalam kondisi ini VCORE dalam kondisi rendah (1,2 Volt) turun sekitar 0,2Volt, sedangkan VIO dan VDRAM tetap pada 1.8Volt. VR1 yaitu tegangan yang diberikan kepada VCTXO akan menjadi sangat rendah, karena dalam mode ini System Clock 38.4MHz tidak akan dapat dihasilkan oleh VCTXO. Sebagai acuan Clock untuk kebutuhan Baseband, Clock akan diberikan oleh Sleep Clock Oscilator yang dapat menghasilkan 32,768kHz. Apabila SLEEPX=1 (High) terditeksi oleh RETU dan TAHVO, maka akan memasuki kondisi Aktif Mode. Semua fungsi akan diaktifkan, VR1 untuk VCTXO akan aktif (2.5Volt) juga VCORE akan menuju kepada 1.4 Volt. Konsumsi arus yang dibutuhkan dalam kondisi Sleep Mode sangat rendah sekali, sekitar 20m saja, sedangkan dalam kondisi Aktif Mode akan membutuhkan konsumsi arus sampai 200mA, bahkan akan lebih dari itu apabila Ponsel tersebut dalam Burst Reception, Burs Transmission, juga DSP bekerja,dll. Salah satu konsisi (Sub-State) dalam Mode Aktif adalah FM Radio, karena RETU, TAHVO dan FM Radio hidup. Sirkuit FM Radio dikontrol oleh MCU dan Clock yang dihasilkan dalam RAP. VR1 pun akan berjalan.

Dalam operasi normal, BaseBand diberikan tegangan dari Battrey sebesar 3.6 - 4.0Volt. Battery tersebut harus mampu memberikan kapasitas nominal arus sampai 720mAmper. BaseBand berisi beberapa komponen yang mengontrol distribusi tengan (Power) keseluruh sistem Ponsel keculai PA (Power Amplyfier), yang mana memiliki jalur tegangan sendiri dari VBAT (Battery). Battery memberikan Ponsel secara langsung keseluruh bagian sistem: RETU, TAHVO, PA, HWA Camera, Bluetooth, AHNE, LED Driver, IR Module, Vibra. Sistem distribusi tegangan dikontrol oleh 2 ASICs, disebut RETU dan TAHVO. seluruh tegangan pada Hardware Ponsel dapat diberikan oleh 2 ASICs tersebut, RETU dan TAHVO biasa juga disebut dengan Energy Management. Seluruh fungsi Power Up Hardware dapat tidak terlaksana jika Tegangan Battery kurang dari 3Volt.

BaseBand diberikan dari 6 Regulator berbeda yang berada dalam RETU dan TAHVO (VCORE, VANA, VIO, VAUX, VDDRAM, dan VSIM), yang menyediakan nominal tegangan dan arus dapat diperlihatkan pada tabel 1. Untuk tegangan aksesoris yang akan dihubungkan ke system konektor, akan diberikan tegangan VOUT sebesar 2.5Volt. Sedangkan untuk tegangan USB diberikan oleh TAHVO melalui VBUS sebesar 5Volt.

MMC/Micro SD dan kamera yang menggunakan HWA (Hardware Accelerator) mempunyai regulator tersendiri.VMMC, yaitu teganan kerja untuk MMC, dihaslkan oleh N3200. sedangkan VDIGCAM, yaitu tegangan kerja untuk kamera, dihasilkan oleh DC-DC Converter N3300.

RETU juga yang akan memberikan tegangan VR1 (2.5Volt), VRCP1 (4.7Volt), VRCP2 (4.7Volt), VREF (1.35 Volt) untuk Modul RF. AHNE juga diberikan tegangan dari VBAT (Battery).

RETU memiliki Real Time Clock (RTC), yang diberikan tegangan dari RTC Backup ketika Battery telah dilepaskan. RTC Backup merupakan Battery Rechargeble dan itupun di isi oleh RETU ketika battery utama atau charger telah diputus.

CLOCK DISTRIBUTION

Signal clock utama (System Clock) untuk Baseband dihasilkan dari Voltage Temperature Control Oscilator (VCTCXO). Oscilator ini dapat menghasilkan gelombang signal Clock 38.4MHz, yang kemudian signal tersebut akan diteruskan kepada AHNE melalui pin OSCIN. Di dalam AHNE clock frekuensi tersebut dibentuk kembali kemudian diberikan ke RAPGSM melalui pin RFCLCKP dan RFCLKN.

RAPGSM mempunyai Slicer Clock didalamnya, untuk MCUPLL dan DSPPLL, dimana signal Clock adalah Clock yang dikalikan maksimal 40MHz untuk MCU dan maksimal 130MHz untuk DSP. CTSI blok didalam RAP akan menghasilkan Clock 2.4MHz untuk CBUS, dan 38.4MHz untuk kontrol Bus IC RF. Internal PLL pada RAPGSM juga yang akan menghasilkan signal clock untuk yang lainnya yang membutuhkan clock, misalkan: MMC, SIM, CCP & I2C untuk kamera dan COMBO Memory.

System Clock 38.4MHz dapat dihentikan ketika Sleep Mode, dengan menonaktifkan tegangan untuk VCTCXO (VR1) yang dihasilkan oleh RETU. VCTXO dapat diaktifkan atau di nonaktifkan oleh kontrol signal SLEEPX.

RETU menyediakan Sleep Clock 32.768KHz untuk penggunaan internal clock RAP, dimana dalam status Sleep Mode, System Clock dalam keadaan tidak aktif, maka sebagai gantinya Sleep Clock 32.768KHz yang akan memberikan Internal Clock kepada RAP.

SMPS Clock 2.4MHz adalah jalur Clock dari RAPGSM ke TAHVO digunakan untuk singkronisasi pada Mode regulator dalam keadaan aktif. Dalam keadaan Sleep Mode, VCTCXO akan tidak aktif (Off), isyarat ini akan memulai pada status -0-.

Bluetooth juga membutuhkan Clock untuk dapat befungsi, Signal Clock ini diberikan AHNE sebesar 38.4MHz

TAHVO dapat memberikan Clock 600KHz, sumber clock ini diberikan dari RC Oscilator internal di dalam TAHVO. Clock 600KHz biasanya digunakan untuk SMPS APE VCORE, akan tetapi dalam ponsel Nokia yang menggunakan RAPGSM, tidak memiliki SMPS APE VCORE, maka Clock ini tidak akan digunakan.

POWER UP RESET

Power up dan reset di kontrol oleh RETU dan TAHVO. ponsel dapat hidup dengan cara sebagai berikut:

  • Menekan Switch On/Off, yang dimaksud adalah Grounding pin PWRONX dari RETU.
  • Sambungan Charger ke input Charge Ponsel
  • RTC Alarm, RTC telah diprogram untuk memberikan alarm

Setelah menerima salah satu signal tersebut, RETU mulai memasuki Reset Mode. Kemudian Watchdog mulai menghitung (Aktif), dan jika voltase battery dan BSI telah sesuai selanjutnya RETU akan memulai penundaan (Delay) 200us. Dalam waktu yang bersamaan, signal RSTX dari RETU akan diberikan ke TAHVO untuk mengaktifkanTAHVO. Setelah waktu penundaan tersebut terlewati, RETU akan mengeluarkan tegangan: VANA, VIO, VR1 dan VDRAM. Sedangkan TAHVO akan mengeluarkan teganan VCORE. Kemudian jalur PURX (Power Up Reset) menentukan masa rendah untuk 16ms. Reset tersebut, PURX kemudian memberikan ke RAPGSM untuk melakukan reset MCU dan DSP. Selama tahap reset tersebut, RETU memerikan perintah ke regulator VCTCXO tanpa melihat status dari signal input sleep kontrol ke RETU.

POWER UP DENGAN TOMBOL POWER

Ketika tombol power ditekan, RETU dan TAHVO memasuki urutan power up. Dengan menekan tombol power tersebut akan membuat pin PWRONX dalam RETU kena Ground. Signal PWRONX bukan bagian dari keypad matrix. Tombol power hanya terhubung kepada RETU. Berarti ketika menekan tombol power, membuat perintah yang dihasilkan RAP untuk menghidupkan MCU. MCU kemudian membaca perintah register RETU kemudian mengirimkan pesan perintah PWRONX. Kemudian MCU membaca status signal dari PWRONX dengan Control BUS (CBUS). Jika signal PWRONX tetap rendah untuk waktu tertentu maka MCU menganggap ini perintah power yang valid (benar) dalam sistem dan dilanjutkan dengan inisialisasi Software dari Baseband. Jika tombol power tidak di indikasikan sebagai power yang valid maka MCU mematikan system baseband kembali.

POWER UP KETIKA CHARGER TERHUBUNG

Dimana untuk dapat mendeteksi atau memulai charging dimana batre utama harus benar - benar belum di charge (empty) dan karenanya TAHVO tidak mempunyai suply (NO_SUPPLY atau RETU BACKUP mode) charging di control oleh START-UP CHARGING circuitry.

Dimana tingkat VBAT terdeteksi dibawah master reset (Vmstr-) charging di control oleh START_UP charge circuitry. Mengkoneksikan charger agar VCHAR input naik deteksi charger, VCHdet+ oleh deteksi star up kemuadian mulai charging. TAHVO menghasilkan 100mA arus output tetap dari voltase koneksi output charger. Sebagaimana batre di charge maka voltase nya naik, dan ketika tingkat voltase VBAT lebih tinggi dari limit master reset (Vmstr+) START_UP charge di hetikan.

Memantau tingkat voltase VBAT telah selesai oleh blok charge control (CHACON). MSTRX=1 signal reset output (internal to UEM) diberikan ke TAHVO RESET block ketika VBAT>Vmstr+ dan UEM masuk dalam urutan reset.

Jika VBAT terdeteksi turun dibawah Vmstr- ketika charging start up, charging di hentikan. Akan restart jika baru naik diatas batas VCHAR input terdeteksi (VCHAR rising above VCHDET+).

POWER UP KETIKA BATTERY TERHUBUNG

Baseband dapat hidup dengan koneksi battery dengan tegangan cukup. Ketika tegangan battery terditeksi RETU dan TAHVO akan memasuki tahapan reset

  • Ponsel akan aktif dalam -LOCAL MODE- dengan setting BSI resistor 3.3kOhm
  • Ponsel akan aktif dalam -TEST MODE- dengan setting BSI resistor 6.8Ohm

Mode ini sering kali dibutuh disaat proses pemrograman (Flashing).

RTC POWER UP ALARM

Jika ponsel dalam POWER_OFF mode ketika RTC alarm terjadi wake up prosedur. Setelah baseband hidup perintah di berikan ke MCU. Ketika RTC alarm terjadi dalam ACTIVE mode mengahasilkan perintah untuk MCU.

POWER OFF

Baseband akan nonaktif jika seluruh ketentuan telah benar

  • Tombol power di tekan
  • Tegangan battery terlalu rendah (VBATT=3.2 V)

Prosedur mematikan power di control oleh RETU. 

UEM (Universal Energy Management)

UEM Description



Didalam UEM terdapat beberapa peran penting sebagai Energy Management Ponsel. Berbeda dengan Nokia DCT3, UEM adalah gabungan dari beberapa ASICs seperti: CCONT, COBBA, CHAPS dan UI DRIVER.

UEM singkatan dari Universal Energy Management, sesuai dengan namanya, UEM mempunyai beberapa fungsi yang sangat komplek, diantaranya:

  • Crystal oscillator (32 kHz)

Setiap Sistem Ponsel akan ditemukan Oscilator yang berukuran kecil yang mampu menghasilkan denyut sebesar 32KHz,.UEM yang akan memberikan tegangan dan mengendalikan Crystal Oscilator ini untuk selanjutnya diteruskan kepada UPP.

  • 32 kHz Startup RC oscillator

Disaat ponsel dalam keadaan Power-down, Clock dari RF Processor belum dapat diberikan kepada UPP, agar ponsel dapat melakukan power-up dibutuhkan Clock untuk Logic System kepada UPP. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan Sleep Clock yang dihasilkan oleh Crystal Oscilator 32 kHz.

  • Real time clock logic

Jam, Tgl, Alarm dibutuhkan Clock Logic yang diberikan oleh Cristal Oscilator 32kHz.

  • Regulator Baseband & RF

UEM diberikan tegangan utama oleh battery sebesar 3,7Volt (VBATT). UEM mempunyai peran sebagai pendistribusi tegangan / regulator ke semua sistem berdasarkan kebutuhan tegangan yang diperlukan di setiap sistemnya.

Regulator Baseband:

§ VCORE, untuk pemrograman yang membutuhkan tegangan sekitar 1.0 – 1.8 Volt – 200mA ke UPP (VCORE DSP & VCORE MCU)

§ VANA, memberikan tegangan sebesar 2.8 Volt – 80mA untuk fungsi sistem analog (Btemp, VCXO Temp)

§ VIO, memberikan tengan sebesar 1.8 Volt – 150mA untuk Logic I/Os (Input/Output Logic: MMC Level Shifter, IR, IC Flash & SDRAM, Bluetooth, LCD, ) dan UEM Logic.

§ VFLASH1, memberikan tegangan utama sebesar 2.8 Volt – 70mA kepada IR, Bluetooth, LCD, LED Driver dan tegangan kepada BSI.

§ VFLASH2/VAUX, memberikan tegangan sebesar 2.8 Volt – 40mA untuk FM Radio dan Accesories lainnya.

§ VSIM, memberikan tegangan sebesar 1.8 – 3.0 Volt – 25mA untuk SIM Card

Regulator RF:

§ VR1, memberikan tegangan sebesar 4.75 Volt – 10 mA kepada VCP

§ VR2, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 100 mA kepada: VRF_TX, MODOUTP_G_TX, MODOUTM_G_TX, MODOUTP_P_TX, MODOUTM_P_TX,

§ VR3, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 20 mA kepada: VDIG, Out Clock VCTXO (Osc 26MHz)

§ VR4, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada: VRF_RX, VF_RX, VPAB_VLNA

§ VR5, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada VPLL, VLO, VPRE,

§ VR6, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada VRXBB

§ VR7, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 45 mA kepada: VCO,

  • Charging functions

Proses pengisian Battery Ponsel dikontrol oleh UEM. UEM telah menyimpan Charging Control didalamnya yang berfungsi sebagai pengaturan proses pengisian Battery. Ponsel akan secara otomatis memutuskan arus dari charger kepada Battery bila tegangan Battery telah mencapai batas tegangan maksimal walaupun Charger masih terhubung kepada Ponsel, sebaliknya jika tegangan Battery dibawah tegangan maksimal maka arus dari charger akan terus diberikan kepada Battery.

  • 11-channel A/D converter (MCU controlled)

Didalam UEM tersimpan 11Channels Analog to Digital Converter yang digunakan untuk bandgap reference dan voltage reference, bagian ini yang akan mengukur BSI, Btemp,Vcharge. o Battery Voltage Measurement A/D Channel (Internal) o Charger Voltage Measurement A/D Channel (Internal) o Charger Current Measurement A/D Channel (External) o Battery Temperature Measurement A/D Channel (External) o Battery Size Measurement A/D Channel (External) o LED Temperature measurement A/D Channel (External)

  • Interface FBUS dan MBUS

FBUS & MBUS digunakan untuk transfer data dari komputer ke ponsel, seperti proses (Flash Programming), File Manager, dll. Data tersebut selanjutnya akan masuk ke UPP dan IC Flash.

  • Security Logic (Watchdog)

Watchdog tersimpan didalam UEM, pertama digunakan untuk controlling system power-on dan power-down. Kedua digunakan untuk blok keamanan dan penyimpanan IMEI, Watchdog akan mengontrol IMEI yang berada di ROM UEM dengan IMEI yang tersimpan didalam IC Flash, bila terdapat perbedaan IMEI antara IMEI di UEM dan IMEI di Flash maka Watchdog akan melakukan Power-Down dalam waktu 32mS.

  • FLASH memory untuk IMEI code

Didalam UEM terdapat ROM yang digunakan untuk menyimpan data IMEI. Sifat penyimpanan data IMEI adalah OTP (One Time Programming) dimana data IMEI hanya dapat ditulis satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau diganti, oleh karena itu UEM bekas atau pernah dituliskan IMEI tidak dapat digunakan kepada Ponsel yang lainnya terkecuali bila IMEI yang berada di IC Flash dapat disamakan dengan IMEI yang berada pada UEM (Calulate Flash), materi ini akan dijelaskan pada Bab Software. Bila ROM yang berada di UEM ini bermasalah atau Corupt maka UEM ini sudah tidak dapat digunakan lagi dan tidak dapat diperbaiki lagi, biasanya akan menampilkan IMEI ????????? dimana IMEI yang berada pada UEM sudah berbeda dengan IMEI yang seharusnya walaupun hanya terdapat satu angka saja yang berbeda.

  • IR interface level shifters

Digunakan untuk driver dan regulator Infra red, data tersebut selanjutnya akn diteruskan kepada UPP.

  • Interface LED, Buzzer dan vibrator

Vibrator, Keyboad LED, LCD LED dikendalikan oleh Subsystem UI Driver yang berada didalam UEM. Perintah kepada UI Driver ini diberikan oleh UPP, UPP hanya memberikan tegangan yang sangat rendah sekali maka dibutuhkan Driver agar dapat memberikan arus yang cukup kepada Vibrator, Keyboad LED, LCD LED.

  • Audio codec

Earphone, Microphone, IHF Speaker, Handsfree dapat berfungsi karena terdapat Subsistem Audio Codec yang tersimpan pada UEM. Subsistem ini berfungsi untuk merubah signal data informasi digital menjadi signal Audio, agar signal audio tersebut dapat didengar oleh manusia dibutuhkan penguatan (Audio Amplyfier) sebelum diteruskan ke Speaker dan Microphone, signal Audio tersebut mempunyai Frekuensi sebesar 20Hz sampai 20kHz.

  • SIM interface

SIM Card merupakan komponen aktif yang mempunyai Microchip didalamnya, setiap yang bersifat komponen aktif maka dibutuhkan supply tegangan kepadanya, tegangan SIM Card diberikan oleh UEM dari Subsystem Regulator Baseband sebesar 1,8 Volt – 3Volt, sedangkan SIM Clock, SIM Reset, SIM I/O data diberikan melalui Subsistem Interface, dimana SIM Interface telah menyimpan SIM Detector, SIM IF Driver dan SIM IF.

  • Serial control interface (Cbus & Dbus Controled)

Bagian ini yang akan mengontrol interface penggunaan transmisi data antara UEM dan UPP diterapkan melalui CBUS dan DBUS untuk MCU Subsystem yang tersimpan didalam UPP.

  • Auxiliary A/D converted (DSP controlled)

Sebagai alat bantu untuk konfersi signal analog menjadi signal digital yang digunakan untuk pengendali DSP Subsystem yang tersimpan didalam UPP, bagian ini akan berperan pada: Digital Speech Processing dan PDM Coded Audio.

  • RF interface converters

Telah kita pahami sebelumnya bahwa Modul RF mempunyai karakter signal analog sedangkan Baseband mempunyai karakter digital, agar kedua Modul ini dapat berkesinambungan satu sama lain, dibutuhkan suatu konversi atau penerjemah signal analog menjadi signal digital (A/D Converter) dan signal digital menjadi signal analog (D/A Converter). RF Interface Converter biasa juga disebut Multy Mode Converter yang merupakan rangkaian penghubung antara Modul RF dengan UPP.

UPP (Universal Phone Processor)

UPP Description



Processor Ponsel Nokia generasi ke 4 (DCT4) menggunakan UPP (Universal Phone Processor) sebagai pusat dari semua kegiatan komputerisasi. Processor merupakan otak dari sistem kerja ponsel yang akan melakukan koordinasi semua fungsi ponsel termasuk juga instruksi-instruksi yang terprogram didalamnya.

Teknologi Nokia DCT4 terus berkembang, WD2 dan TIKU merupakan pengembangan dari teknologi DCT4. Perbedaannya adalah jenis Proccesor yang digunakan dan kapasitas memori internal yang cukup besar. UPP-WD2 dan TIKU dapat memproses data lebih cepat ketimbang UPP DCT4, sehingga dapat memfasilitasi fitur-fitur yang lebih canggih lagi, seperti : Sistem operasi Symbian, akses GPRS Class 10 (EDGE / BB4.5), Multy Task, LCD TFT, resolusi kamera sampai 2mega pixel, MMS, Ringtone polyphonic hingga 48channel, MP3 player, Bluetooth, memory external (MMC Support),dll.

UPP Nokia DCT4, WD2 dan TIKU pada dasarnya mempunyai struktur yang sama, yang membedakan hanya spesifikasi: ARM, DSP Core (LEAD3) dan Cache RAM yang tersimpan didalam UPP, tentunya spesifikasi ROM dan RAM yang tersimpan didalam UPP akan berbeda pula satu sama lain. UPP mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:

  • BRAIN

Bagian ini merupakan otak utama dari Microprocessor ponsel, bagian ini mempunyai dua fungsi:

ü MCU Subsystem MCU Subsystem (Micro Controller Unit) diproses oleh Microprocessor ARM(Advance RISC Machines) dan didukung oleh: MCU ROM, Cache RAM, DMA (Direct Memory Access) dan Memori IF.

ü DSP Subsystem DSP Subsystem (Digital Signal Processing) blok ini diproses oleh LEAD (Low power Enhanced Architecture DSP) digunakan untuk memproses Digital Application (A-DSP) dan Digital Cellular (C-DSP). Bagian ini yang akan mengatur lalu lintas data informasi pada keseluruhan sistem kerja ponsel.

ü Brain Peripherals Bagian ini yang akan menghubungkan semua perintah dari subsystem MCU dan DSP kepada bagian Body.

Kinerja subsistem MCU dan DSP sangat tergantung sekali kepada Cache RAM yang tersimpan didalam UPP, Nokia WD2 dan TIKU mempunyai Cache RAM yang cukup besar, sekitar 8-16Mbit. Cache RAM merupakan unit pendukung. Semua perintah yang sering digunakan oleh UPP akan disimpan sementara pada bagian ini. Dengan adanya Cache RAM, UPP tidak perlu lagi memanggil perintah yang sama ke bagian lain. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan perintah-perintah penting dapat dipersingkat, sehingga kecepatan eksekusinya lebih baik dan cepat.

  • BODY

Keseluruhan sistem kerja ponsel semua dikontrol oleh Microprocessor. Body merupakan bagian dari Microprocessor yang berfungsi sebagai pelaksana perintah dari bagian Brain. Bagian Body berfungsi juga sebagai Digital Control Logic seperti berikut ini:

Fungsi

Keterangan

ACCIF

Interface untuk transfer data dari aksesories: misalkan dari infrared dan kabel Fbus/Mbus yang dihubungkan ke computer untuk melakukan transfer data dari ponsel ke computer.

SIMIF

Interface SIM Card. Pembacaan data-data dari sim card misalkan SIM ID, penyimpanan SMS dan Phone Book, dll.

UIF

1. Interface signal audio kepada earphone dan microphone

2. Sebagai interface LCD dan Interface Keyboard

3. juga digunakan untuk Codec kamera

PUP

Digunakan untuk transfer data Software MCU dan DSP eksternal yang akan disimpan di eksternal memory (IC Flash) melalui koneksi Fbus atau Mbus. Misalkan ponsel akan di Flash, maka data dari computer yang dihubungkan kepada Fbus ponsel akan diterima oleh Blok PUP dari Microprocessor Ponsel lalu akan disimpan didalam IC flash.

CTSI

Bagian ini digunakan untuk Management Clock untuk: PURX, Clocking, timing, Sleep Clock,dll.

SCU

Control IF / RFbus kepada Modul RF. Bagian ini digunakan untuk mengontrol jalur frekuensi yang akan dikunci kepada Base Station oleh Modul RF (PLL).

MFI, GPRS Cip, RXModem

Ketiga blok ini bersama-sama digunakan untuk menerima dan memberi data informasi kepada RF Modul, akan tetapi sebelumnya dibutuhkan konfersi D/A – A/D. Bagian ini juga yang menentukan kecepatan transfer datanya, misalkan untuk akses GPRS atau juga dapat digunakan sebagai Modem.

UPP dapat bekerja bila telah diberikan tegangan sebesar 1.5V yang diberikan oleh Regulator VCORE dan tegangan Logic (VIO) sebesar 1.8 Volt yang dibeikan oleh UEM. Disaat proses booting awal, UPP membutuhkan Clock sebesar 32KHz (Sleep Mode), sedangkan Clock utamanya diberikan oleh VCTCXO dari RF Processor sebesar 13MHz.

MEMORIES (Flash & RAM)

Memories (Flash & RAM) UPP tidak akan dapat berfungsi secara penuh bila tidak dibantu oleh Memori. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa UPP mempunyai subsystem MCU dan DSP didalamnya. Akan tetapi subsystem tersebut tidak dapat menyimpan OS (Operating System) secara utuh, karena sangat terbatas penyimpanan datanya, maka dibutuhkan memori tambahan untuk menyimpan Software MCU dan DSP (Firmware). Memory yang dibutuhkan oleh UPP adalah: Flash Memory, EEPROM, RAM.

Pada ponsel Nokia DCT4, Flash Memory dan RAM sudah digabungkan mencadi satu IC, biasa disebut dengan “IC Combo Flash”.



Flash Memory

Flash Memory digunakan untuk penyimpanan data Software MCU (Micro Controlled Unit) dan Software DSP (Digital Signal Processor) yang merupakan OS (Operating System) pada ponsel yang biasa disebut (Firmware), Flash Memory menjadi berperan penting dalam baik tidaknya suatu system ponsel. Language pack atau pilihan bahasa (pada ponsel Nokia disebut PPM), yang tersimpan didalam Flash Memory, maka Ponsel yang tidak memiliki pilihan Bahasa Indonesia bisa ditambahkan atau di upgrade (Re-Flash) menggunakan alat dan program khusus.

Data-data yang tersimpan bukan hanya data operating system saja, juga terdapat data content pack atau User Area Data yang biasa digunakan untuk menyimpan data atau program oleh pengguna ponsel, diantaranya: Phone Book, SMS, Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada Dering, Foto, Movie, Dll. Flash Memory pada sektor ini dapat dihapus dengan cara manual dari ponselnya.

EEPROM Nokia DCT4 telah diemulasikan dengan IC Flash. EEPROM digunakan untuk penyimpanan data-data penting yang sudah di set oleh pabrik ponsel itu sendiri, data-data yang terdapat pada EEPROM diantaranya: Signal Tunning Value, IMEI/ISN, SID, MIN, SP-Lock, Security Code, dll. Oleh karena itu bila ponsel diganti IC Flashnya, akan diperlukan kalkulasi Code IMEI, bila tidak maka ponsel tidak akan dapat bekerja.

Rata-rata Nokia DCT4 mempunyai kapasitas data pada Flash memori dari 16Mbit sampai 64Mbit. Sedangkan Flash Memory pada Ponsel Nokia WD2 akan membutuhkan kapasitas penyimpanan data yang sangat besar, mulai dari 128Mbit sampai 256Mbit, oleh karena itu Nokia WD2 akan mempunyai 2 sampai 4 buah IC Flash didalamnya.

Flash Memory pada ponsel Nokia yang menggunakan processor TIKU, digunakan 2 IC Flash yang terpisah: Pertama, NOR Flash, digunakan untuk menyimpan data utama, disinilah Software MCU dan Security IMEI disimpan. Kedua NAND Flash, sebagian besar digunakan untuk menyimpan data user, seperti: Sounds, Games, Applications, dan juga yang menyimpan paket bahasa.

RAM (Random Access Memory)

Sebagai penyimpanan data secara sementara diperlukan RAM, Nokia DCT4 masih menggunakan SRAM (Synchronous RAM) dengan kapasitas sekitar 64Mbit yang telah di intergrasikan dengan IC Flash (Combo Flash), sedangkan untuk Nokia WD2 dan TIKU menggunakan SDRAM (Synchronous Dynamic RAM) yang mempunyai kapasitas data sebesar 128-256Mbit secara terpisah dari IC Flash.

SRAM maupun SDRAM diberikan suplay tegangan oleh UEM melalui VIO sebesar 1.8 Volt.



SIGNAL PROBLEM PONSEL NOKIA

Bagian signal atau RF (Radio frequensi) pada ponsel terdiri dari 2 bagian besar, yaitu bagian penerima (RX) dan bagian Transmit (TX).

Kerusakan pada Bagian RX dibagi menjadi dua jenis :

1. Low RX

Ciri :

  • Pada saat cari manual hanya dapat 1 atau 2 jaringan saja
  • Biasanya proses searching tidak lebih dari 4 detik sudah tidak dapat jaringan.

Solusi : kerusakan biasanya belum sampai ke IC RF, maka bisa coba anda lakukan penggantian mulai dari switch antenna, coupler ataupun bagian antennanya.

2. No Rx

Ciri : Pada saat cari manual sama sekali tidak dapat jaringan operatornya.

solusi :

  • Cek Output dari RF (RXi dan RXq) menggunakan oscilloscope, jika bagus maka kerusakan pasti pada IC Audio (Biasanya sudah digabung pada IC Power pada DCT4 dan WD2, dan Pada BB5 biasanya pada Rap3G).
  • Cek tegangan kerja IC RF ; misalnya vr1,vr2,vr4,dst jika ada yang gak ada maka kerusakan pada IC Power, namun bisa juga tidak perlu mengganti IC Power namun kita ambilkan dari tegangan lain yang nilainya sama.
  • Cek tegangan kerja vco jika tidak ada maka ganti IC Power atau ambilkan tegangan dari tegangan yang nilainya sama.
  • cek keluaran VCO (Volt Control Osilator) normal apa tidak dengan menggunakan oscilloscope, jika tidak normal maka kerusakan pada VCO.
  • Cek tegangan dari UPP yaitu Sdata, Ssena dan Sclock, jika tidak ada maka kerusakan pada CPU.
  • Cek Keluaran crystal 26Mhz ada keluar 26Mhz / 38Mhz apa tidak menggunakan Frequensi Counter jika berkurang maka kerusakan pada crystal 26mhz/ 38Mhz

Kesimpulan No RX Dapat disebabkan oleh :IC Power, IC RF, Crystal 26Mhz/38Mhz, VCO ataupun CPU.

Kerusakan bagian TX juaga dibagi menjadi 2 bagian :

1. Low TX Ciri : Dapat signal tapi turun naik atau dapat signal tapi susah untuk telpon.

Solusi : Biasanya kerusakan paling sering terjadi pada IC PA (Power Amflifier) dan Switch Antenna

contoh Swit Antena :



2. No TX

Ciri : Apabila dicari manual hanya mendapat 3 jaringan operator namun saat dipilih muncul keterangan “No Acces”

Solusi :

  • Cek Keluaran TX (yaitu TXi dan TXq dari Ic audio (UEM/UPP), jika tidak ada maka kerusakan pada IC Audio.
  • Cek Vr2 (Hanya tegangan ini yang digunakan).jika tidak ada ambilkan tegangan dari yang lain yang nilainya sama.
  • Cek Coupler antara IC rf dan Pa
  • Cek tegangan kerja IC PA.
  • Cek IC PA
  • Cek Switch Antenna

DAFTAR PERSAMAAN LCD, BUZZER, CAMERA, GLASS IC, CONN. BATT, JOYSTICK

BATTERY CONNECTOR

Same battery Connetors are in

A.5110-6110-6210-6310

B.3310-3410-3510

C.2100-8210

D.6610-6220-7210-7250-8310

E.1100-1110-1600-2300-2600-3100-3120-6030-6070-6080-6101-6131-6170-6230

CAMERA

7250-3200-6220-6610i-6820

GLASS IC

Nokia: 1610-1611-3230-6170-6230-6233-6260-6630-6670-6680-7270-7280-7370-7380-7610-7650-7710-9500-N70-N90

Sony Ericsson: K300-K50-0K700-K750-W550-W800

SIEMENS: C-60

NOKIA BATTERY COMPATIBILITY

Nokia Internal Battery BLB-2

Nokia 5210, Nokia 6510, Nokia 7650, Nokia 8310, Nokia 8850, Nokia 8910, Nokia 8910i

Nokia Internal Battery BLC-2

Nokia 3310, Nokia 3330, Nokia 3510, Nokia 5510, Nokia 6800

Nokia Internal Battery BLD-3

Nokia 2100, Nokia 3200, Nokia 3300, Nokia 6220, Nokia 6610, Nokia 6610i, Nokia 7210, Nokia 7250, Nokia 7250i

Nokia High-Performance Battery BLL-3

Nokia 9210i Communicator

Nokia Internal Battery BMC-3

Nokia 3310, Nokia 3330

Nokia Battery BL-4C

Nokia 2650, Nokia 5100, Nokia 6100, Nokia 6101, Nokia 6131, Nokia 6170, Nokia 6260, Nokia 7200, Nokia 7270

Nokia Battery BL-5C

Nokia 1600, Nokia 2600, Nokia 3100, Nokia 3120, Nokia 3650, Nokia 3660, Nokia 6030, Nokia 6230, Nokia 6230i, Nokia 6600, Nokia 6630, Nokia 6670, Nokia 6680, Nokia 6681, Nokia 6820, Nokia 7600, Nokia 7610, Nokia N-Gage, Nokia N70, Nokia N91

Nokia Battery BP-5L

Nokia 7710, Nokia 9500 Communicator, Nokia E61

Nokia Battery BL-5B,

Nokia 3220, Nokia 3230, Nokia 5140, Nokia 6020, Nokia 6021, Nokia 6060, Nokia 6070, Nokia 7260, Nokia 7360, Nokia N90

Nokia Battery BL-6C

Nokia N-Gage QD

Nokia Battery BP-6M

Nokia 3250, Nokia 6280, Nokia 9300

Nokia Internal Battery BLC-1

Nokia 3510

Nokia Battery BR-5C

Nokia 2600, Nokia 3100

Compatible LCD

Nokia 1600,2310,(6125,6136,N70(externe))

Nokia 2600,2650,2652,3200,5140,6220,7250i,3100,3120,6100 ,3200,5100,6610,6610i,7210

Nokia 2610,5140i,6030

Nokia 3220,7260,6020,6021, externe

Nokia 9500,9300,9300i

Nokia 3300,6800

Nokia 5200,6070,6080

Nokia 5300,6233,6234,7370,E50

Nokia 6060,6101,6102,6103,6125,6136,6151,7360

Nokia lcd externe 6101,6102,6170,7270

Nokia lcd interne 6170,7270

Nokia 6270,6280,6288

Nokia 6630,6260,N91

Nokia 6680,N70,N72

Nokia 7610,6670

Nokia N71,N73,N93

2300, 1100

6170, 7270

N93 for N71 and N73

6270 for 6280

6680 for N70 and N72

6260 for 6630

3220 lcd for 9300 exterior lcd

7210 for 6100, 7250, 3100, 2650, 2600, 5140, 3120, 6610, 5100, 3200

6020, 3220 works on 9500 back screen

7610 = 6670, 6630, 3230

6101 = 6060, 6103

NOKIA CABLES

Nokia Connectivity Adapter Cable CA-42

Nokia 3100, Nokia 3120, Nokia 3200, Nokia 3220, Nokia 5100, Nokia 5140, Nokia 6020, Nokia 6021, Nokia 6070, Nokia 6100, Nokia 6101, Nokia 6220, Nokia 6610, Nokia 6610i, Nokia 6800, Nokia 6820, Nokia 7200, Nokia 7210, Nokia 7250, Nokia 7250i, Nokia 7260, Nokia 7360

Connectivity Adapter Cable DKU-2

Nokia 3230, Nokia 3250, Nokia 3300, Nokia 6111, Nokia 6170, Nokia 6230, Nokia 6230i, Nokia 6260, Nokia 6280, Nokia 6630, Nokia 6670, Nokia 6680, Nokia 6681, Nokia 7270, Nokia 7370, Nokia 7600, Nokia 7610, Nokia 7710, Nokia 9300, Nokia 9300i, Nokia 9500, Nokia E61, Nokia N70, Nokia N90

Nokia Connectivity Cable CA-53

Nokia 3230, Nokia 3250, Nokia 3300, Nokia 6111, Nokia 6170, Nokia 6230, Nokia 6230i, Nokia 6260, Nokia 6280, Nokia 6630, Nokia 6670, Nokia 6680, Nokia 6681, Nokia 7270, Nokia 7370, Nokia 7600, Nokia 7610, Nokia 7710, Nokia 9300, Nokia 9500, Nokia E61, Nokia N70, Nokia N90

Same Flashing Cables

1100:2300, 2600, 6030, 1600, 1101, 1110, 1110i, 1112 2310, 2610

3220:6020, 6070, 6080, 7260, 7360

3310:3315, 3330, 3350, 3390, 3410, 5510

3510:3510i, 3530, 3590, 35955200:5300

6100:3100, 3120, 3108, 6108, 21126280: 6234, 6151

7210:3200, 6610, 6610i, 6220, 7250, 7250i

7610:66708310:6510, 6500

8850:2100, 3610, 5210, 8850,8250

n70=72

n73=93

Buzzer

A.6210-6310

B.6110--51106150

C.3100-3220-6100-6230-6230i-6770-6610-7210-6111-6101

D.1100-1101-3310-5510

E.1110-1112-1600-6030-3510-Motorola - T720

F.8210-8250-8890-8910-Motorola C200

G.8310-6510-5210

H.6131-6125-6161-5200-5300-6233-6234-N73-N91

JOYSTICK

A.3250-E50-N73

B.6600-7650-N70-6280

OTHER LCD COMPATIBILITY

SONY ERICSSON

j230 = j220

T230=T290

C62= j300

K750=D750i=W700i=W800i

K600,K608,V600

K790/k800/W850

M600,W950

K310, K510

K750 , D750 , W800

J300, SiemensC62

SAMSUNG

S500=E100=D100

N600=N620

S200=S300

V200=P100=P400E630=E830

R200=R210=R220=R225

C200=C200n=C210=C230=X140

C100=C110+patch

E63=E830

E800=E820

X160=X200

E710=E715

Q200=V200=S100 small LCD

SIEMENS

A60, A62, A65,C60, M55, MC60, A75, AX75

M65,CX65,SX65,CX70, SK65,S65

A52,A55,A57,C55 Lcd is compatible but not cover

C45,A50,M50,MT50

C75- ME75

C65-C72-AX72=AX75

S75 - M75 - CX75- ?81CF110 =AL21

MOTOROLA

V300=500=525=V550=600 External

V547, V551

C350, C450,C550, (V150 not tested)

T190, T191, C200, C205

E398, V360

L6, L7

C650/380/V180(big)/V220 not tested

E398, E1, E770

V300, V500 ,V525 , V547 , V550

V180 , V220

T191, T190 , C200 , C205

LG

G1600=C1100

LG C1100=LG G1600=LG C3100 (just C3100 not G3100)

LG C1400=LG 7020LG5200=LG5210

SAGEM

X6 , X7 , V75 , V65

X6-2 , V76

X3-2 , X2